Kanker payudara bisa pada pria, Kok Gitu ?

Memahami Kanker Payudara pada Pria: Deteksi, Pengobatan, dan Pencegahan

Kanker payudara secara luas dikenal sebagai penyakit yang sebagian besar menyerang wanita, tetapi juga dapat menyerang pria, meskipun lebih jarang. Meskipun jarang terjadi, kanker payudara pada pria merupakan masalah kesehatan yang signifikan dan perlu diperhatikan. Berikut ini adalah ikhtisar tentang apa yang harus diwaspadai, cara mendeteksinya, serta pengobatan dan tindakan pencegahan yang tersedia.

Gejala dan Tanda

Pada pria, kanker payudara sering kali menunjukkan gejala yang berbeda dibandingkan dengan wanita. Tanda-tanda umum yang perlu diwaspadai meliputi:

1. Benjolan atau Massa: Benjolan yang keras dan tidak nyeri pada jaringan payudara merupakan gejala awal yang paling umum. Tidak seperti pada wanita, di mana benjolan mungkin lebih menyebar, pada pria, benjolan ini sering kali terletak di dekat puting susu.

2. Perubahan pada Kulit: Cari perubahan pada kulit di atas payudara, seperti lesung pipit, kerutan, atau kemerahan. Perubahan ini mungkin mengindikasikan adanya tumor yang mendasarinya.

3. Perubahan Puting: Keluarnya cairan dari puting, terutama jika berdarah atau bening, dapat menjadi tanda kanker payudara. Selain itu, perubahan seperti puting terbalik atau ulserasi dapat mengkhawatirkan.

4. Pembengkakan: Pembengkakan atau benjolan yang terlihat di area payudara atau ketiak dapat menjadi indikasi kanker.

Deteksi dan Diagnosis Deteksi dini kanker payudara pada pria dapat berdampak signifikan pada hasil pengobatan. Berikut adalah langkah-langkah yang terlibat dalam diagnosis:

1. Pemeriksaan Klinis: Jika benjolan atau perubahan abnormal terlihat, penyedia layanan kesehatan akan melakukan pemeriksaan klinis payudara. Ini termasuk meraba jaringan payudara untuk memeriksa adanya massa yang tidak biasa.

2. Tes Pencitraan: Mammogram, meskipun lebih umum digunakan untuk wanita, dapat digunakan untuk pria untuk mendeteksi kelainan. Pemindaian ultrasonografi dan MRI juga dapat digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang jaringan payudara dan potensi tumor.

3. Biopsi: Jika terdeteksi area yang mencurigakan, biopsi akan dilakukan untuk menentukan apakah jaringan tersebut bersifat kanker. Ini melibatkan pengambilan sampel kecil jaringan payudara untuk pemeriksaan mikroskopis.

4. Pemeriksaan Genetik: Bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga kanker payudara atau kanker lainnya, pemeriksaan genetik mungkin direkomendasikan untuk memeriksa mutasi gen BRCA2 dan penanda genetik lainnya.

Pilihan Perawatan Perawatan kanker payudara pada pria biasanya melibatkan kombinasi terapi, yang disesuaikan dengan kasus spesifik individu:

1. Pembedahan: Perawatan kanker payudara yang paling umum pada pria adalah mastektomi, yang melibatkan pengangkatan jaringan payudara, dan terkadang kelenjar getah bening di dekatnya. Dalam beberapa kasus, lumpektomi dapat dilakukan jika kanker terdeteksi dini dan terlokalisasi.

2. Terapi Radiasi: Ini sering digunakan setelah operasi untuk menargetkan sel kanker yang tersisa di area payudara. Ini juga dapat digunakan bersamaan dengan operasi jika kanker sudah lebih lanjut.

3. Kemoterapi: Perawatan ini melibatkan penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel kanker di seluruh tubuh. Perawatan ini biasanya digunakan untuk kanker stadium lanjut atau ketika kanker telah menyebar.

4. Terapi Hormon: Jika kanker positif reseptor hormon, terapi hormon dapat digunakan untuk memblokir efek estrogen atau testosteron, yang dapat memicu pertumbuhan kanker.

5. Terapi Terarah: Perawatan baru yang secara khusus menargetkan sel kanker berdasarkan karakteristik genetik dan molekulernya semakin tersedia dan dapat menjadi bagian dari rencana perawatan.

Pencegahan dan Pengurangan Risiko Meskipun tidak ada cara yang pasti untuk mencegah kanker payudara, beberapa strategi dapat membantu mengurangi risiko:

1. Kesadaran dan Pemeriksaan Diri: Pemeriksaan diri secara teratur dan menyadari perubahan pada payudara dapat membantu dalam deteksi dini. Pria harus mengenali jaringan payudara mereka dan melaporkan setiap perubahan kepada penyedia layanan kesehatan.

2. Pemeriksaan Genetik: Bagi pria dengan riwayat keluarga kanker payudara atau kanker terkait, konseling dan pemeriksaan genetik mungkin disarankan untuk menilai risiko dan mempertimbangkan tindakan pencegahan.

3. Gaya Hidup Sehat: Menjaga berat badan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan membatasi konsumsi alkohol dapat membantu menurunkan risiko kanker payudara. Menghindari merokok dan menjaga kesehatan secara keseluruhan juga merupakan tindakan pencegahan yang penting.

4. Pemeriksaan Medis Rutin: Pria yang berisiko lebih tinggi karena riwayat keluarga atau faktor genetik harus melakukan pemeriksaan rutin dengan penyedia layanan kesehatan mereka untuk memantau kesehatan mereka secara ketat.

Singkatnya, meskipun kanker payudara pada pria jarang terjadi, waspada terhadap gejalanya, menjalani pemeriksaan rutin, dan menerapkan gaya hidup sehat dapat berkontribusi pada deteksi dini dan penanganan penyakit yang efektif. Dengan kemajuan dalam ilmu kedokteran, ada berbagai pilihan pengobatan yang tersedia, dan penelitian yang sedang berlangsung terus meningkatkan hasil bagi pria dengan kanker payudara.

You May Have Missed